Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perkembangan seni pada anak kembar usia 5 tahun berdasarkan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak dan merumuskan stimulasi yang tepat. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Subjek penelitian sebanyak dua anak kembar yang berusia 5 tahun. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan menggunakan pedoman observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan narasi deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kedua anak telah memenuhi capaian perkembangan pada aspek seni anak berdasarkan standar usia 5 tahun, khususnya dalam hal menikmati berbagai alunan lagu atau suara yang dibuktikan dengan kemampuan 1 bersenandung atau bernyanyi sambil mengerjakan sesuatu; 2 memainkan alat musik/instrument/benda bersama teman. Anak juga telah tertarik dengan kegiatan seni yang dibuktikan dengan kemampuan 1 menyanyikan lagu dengan sikap yang benar; 2 menggunakan berbagai macam alat musik; 3 bermain drama sederhana; 4 menggambar berbagai macam bentuk yang beragam; 5 melukis dengan berbagai cara dan objek; 6 membuat karya seperti bentuk sesungguhnya dengan berbagai bahan. Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa stimulasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan capaian aspek perkembangan seni pada anak usia 5 tahun, yakni 1 mendukung minat anak dan memperdengarkan anak lagu-lagu yang disukainya; 2 memberikan apresiasi berbentuk pujian pada anak; 3 memberikan fasilitas berupa beberapa alat permainan yang dapat mengembangkan aspek seni anak; dan 4 apabila anak berhasil melakukan hal positif, maka anak diberikan reward. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the authors.... Hukuman dapat berupa menyanyikan lagu dihadapan kelompok yang memenangkan pertandingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Damayanti et al., 2020 mengatakan bahwa menyanyikan lagu dengan sikap yang benar telah memenuhi standar tingkat pencapaian perkembangan anak pada aspek seni. ...Thia Isri YuningsihHeri Yusuf MuslihinSima MulyadiTujuan dari penelitian ini adalah mengkaji manfaat dari setiap gerakan permainan tradisional boy-boyan terhadap aspek perkembangan anak usia dini. Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan mengunakan metode deskriptif dan jenis penelitian deskriptif yang digunakan adalah analisis kegiatan. Penelitian ini dilakukan pada salah satu TK di wilayah Kabupaten Ciamis pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Subjek penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah. Permainan tradisional boy-boyan belum dijadikan media pembelajaran bagi anak usia dini dengan berbagai alasan, minimnya lahan, serta tidak tercantumnya permainan tradisional dalam kurikulum nasional menjadi kendala belum digunakannya permainan tradisional khususnya boy-boyan sebagai media pembelajaran bagi anak usia dini. Permainan tradisional boy-boyan dapat dijadikan sebuah media pembelajaran bagi anak usia dini untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangannya. Saat akan menjadikan permainan tradisional sebagai media pembelajaran, maka pilihlah permainan tradisional yang Novika AndrianiUsep KustiawanRosyi Damayani Twinsari ManingtyasThe potential for creativity must be carried out from an early age. Because the aspect of art development is one of the important aspects and can affect the development of children in future, the purpose of this research was to determaind the application and improvement of children’s artistic creativity through kneading activities with playdouh media. This study uses classroom action with MC Taggart’s Kemmis cycle model, which consists of two cycles and each cycle consists of two meetings. Based on the research that has been done, it show the results that with the application of the art creativity activities of children can be improved properly. Abstrak Mengembangkan potensi kreatif harus dilakukan sejak anak berusia dini, karena aspek perkembangan seni merupakan salah satu aspek yang penting dan dapat mempengaruhi perkembangan anak dimasa selanjutnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan serta peningkatan kreativitas seni rupa anak melalui kegiatan membutsir dengan media playdough. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model siklus kemmis MC Taggart, yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hasil bahwa dengan diterapkannya kegiatan membutsir kreativitas seni rupa anak dapat meningkat dengan SyailindriDinie Ratri DesiningrumPenelitian mengenai kemandirian pada remaja kembar putri belum banyak ditemukan, sedangkan kemandirian merupakan salah satu tugas perkembangan mendasar di masa remaja. Pengalaman kemandirian yang dimaksud adalah bagaimana kehidupan remaja putri bersama saudara kembarnya dan bagaimana proses pencapaian kemandirian remaja putri terlepas dari figur lekat, yaitu saudara kembarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman kemandirian remaja putri yang memiliki saudara kembar putri. Purposive sampling digunakan untuk merekrut empat partisipan putri yang memiliki saudara kembar putri, berusia remaja, dan berstatus sebagai mahasiswi. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara semi-terstruktur dan dokumen audio. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis dan teknik analisis yang digunakan adalah Interpretative Phenomenological Analysis IPA. Hasil penelitian ini menunjukkan dua tema induk, yaitu 1 hubungan dengan saudara kembar dan 2 kemandirian. Tiga partisipan yang merupakan adik kembar merasakan adanya perbedaan status antara kakak dan adik kembar. Partisipan yang merupakan pasangan kembar fraternal dan lebih dini berpisah dengan saudara kembarnya memiliki kemandirian yang lebih tinggi. Temuan dari penelitian ini berkontribusi menjadi pendukung teori bahwa adik kembar lebih memiliki ketergantungan terhadap kakak kembarnya serta pasangan kembar identik lebih dekat satu sama lain dibandingkan dengan pasangan kembar SitepuAzmiAnam IbrahimKab Deli SerdangAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan gambar ekspresi objek manusia dari indikator bentuk, warna, dan kerapian melalui menggambar menggunakan krayon yang dilaksanakan di TK B Methodist Berastagi berdasarkan teori Lowenfeld. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 peserta didik di TK B 3 Methodist Berastagi Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Objek penelitian ini yaitu kemampuan menggambar ekspresi. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan menggambar ekspresi objek manusia dengan krayon berdasarkan teori Lowenfeld pada peserta didik di TK B 3 Methodist Berastagi adalah baik. Karakteristik gambar ekspresi karya peserta didik TK B 3 Methodist Berastagi telah memiliki konsep cerita sesuai dengan imajinasi dan juga sesuai dengan kedaan lingkungan sekitar mereka, seperti didalam ruang lingkup keluarga dan kelas mereka. Kata Kunci gambar, ekspresi, anak, TK, study was designed to describe the ability of images that depict human objects from indicators of shape, color, and neatness through drawing using crayons conducted at Kindergarten B Methodist Berastagi through Lowenfeld's research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were 26 students at the Kindergarten B 3 Methodist in Berastagi, Berastagi District, Karo Regency, North Sumatra Province. The object of this research is the ability to draw expressions. Data collection methods used are observation and documentation. Data analysis uses descriptive qualitative analysis techniques. The results of this study indicate that the ability to draw human object expressions with crayons based on Lowenfeld's theory of students in TK B 3 Methodist Berastagi is good. Characteristic images of expression by Kindergarten B 3 Methodist Berastagi students have a concept of the story in accordance with the imagination and also in accordance with the circumstances of their environment, such as in the scope of their families and classrooms. Keywords image, expressions, children, kindergarten, lowenfeld..Arkas HasanahElise MuryantiPenelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui seberapa pengaruh dari penggunaan media diorama terhadap perkembangan kemampuan motorik halus anak di TK Jannatul Ma’wa Padang. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk quasy eksperimen. Dengan jumlah populasi anak TK Jannatul Ma’wa Padang sebanyak 20 orang. Kelas B1 dijadikan sebagai sampel kelas eksperimen, kelas B2 dijadikan sebagai kelas kontrol, masing-masing kelas berjumlah 10 orang anak. Tes dijadikan sebagai teknik pengumpulan data, data yang didapat kemudian diolah menggunakan uji –t untuk melihat perbandingan. Dari hasil penelitian yang didapat menunjukkan rata-rata dari nilai kelas eksperimen adalah 60,25, sedangkan rata-rata nilai kelas kontrol adalah 53,75. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media diorama berpengaruh dalam perkembangan kemampuan motorik halus anakStephanie Lestari Yapina Widyawatip> Dalam proses pengasuhan parenting, beberapa faktor dapat mempengaruhi orang tua. Faktor tidak hanya orang tua saja, tetapi karakteristik anak juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi. Salah satu karaktersitiknya adalah anak kembar. Memiliki anak kembar dapat menimbulkan tantangan yang lebih besar karena tanggung jawab orang tua menjadi berlipat ganda pada saat yang bersamaan dan dapat menimbulkan parenting stress. Parenting stress dapat memberikan pengaruh negatif dalam hubungan anak dan orang tua terutama pada ibu yang umumnya lebih banyak terlibat dalam pengasuhan di awal kehidupan. Ibu yang mengalami stres lebih mungkin untuk menampilkan kurangnya kasih sayang, penerimaan, pengawasan, serta lebih dapat memunculkan kontrol dan disiplin. Ibu yang mengasuh lebih dari satu anak berpendapat bahwa stres merupakan salah satu masalah serius yang mereka hadapi. Dikatakan pula bahwa stres yang dialami oleh orang tua dan kemampuan mereka untuk mengatasi coping stress, dapat mempengaruhi hubungan mereka dengan anak. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif dan non ekperimental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pareting stress serta coping stress pada ibu yang memiliki anak kembar. Partisipan adalah ibu yang memiliki anak kembar di SD kelas 3 - 6. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan kuesioner yang berisi adaptasi dari alat ukur Parenting Stress Index PSI serta alat ukur Cope Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang memiliki anak kembar memiliki tingkat stres yang sedang. Dari hasil penelitian juga dapat disimpulkan bahwa karakteristik distractibility yang dimiliki oleh anak kembar baik kakak maupun adik dapat menyebabkan ibu menjadi stres. Strategi coping yang lebih banyak dilakukan oleh ibu yang memiliki anak kembar yaitu planning dan turning to religion. Kata kunci stres pengasuhan, coping , anak kembar Humaniora Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona. Pengembangan Kreativitas seni melalui pembelajaran seni tari. Pembelajaran seni tari sangat penting untuk anak usia dini untuk mengembangkan motorik kasarnya. Seni tari merupakan kegiatan kreatif dan menumbuhkan intensitas emosional. Tujuan utama tari adalah agar anak dapat menumbuhkanKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mencipta sebuah tari? Apa bisa? Bagi seniman tari, mahasiswa seni tari, guru tari, hal ini sangatlah mudah, tapi bagi orang awam atau siswa mungkin ini sangat sulit. Tulisan ini mungkin bisa membantu teman-teman kita calon guru SDyang masih berstatus mahasiswa PGSD yang mendapat tugas mencipta tari dari mata kuliah seni tari dan drama. Karena tiba-tiba saya ingat keluhan seorang mahasiswa PGSD kepada saya tentang tugas penciptaan sebuah karya tari. Tari adalah gerakan-gerakan yang diberi bentuk dan ritme dari badan di dalam ruang. Demikian pengertian tari yang dikemukakan oleh Hartong dari Belanda dalam bukunya Dunskunst Sudarsono, tanpa tahun dalam buku Pendidikan seni tari drama oleh Hj. Purwatiningsih, M. Pd dan Dra. Ninik Harini. Jika kita cermati, pengertian tersebut menjelaskan bahwa tari selalu menggunakan gerak badan sebagai unsur utamanya. Ruang gerak yang dimaksud adalah arah kemana anggota badan kita bergerak. Proses penciptaan bermula dari munculnya sebuah ide. Untuk kemudian dilanjutkan dengan bereksplorasi gerak sesuai dengan ide garapan. Selanjutnya proses penciptaan tari berlanjut pada penambahan musik pengiring. Bagi pemula, proses penciptaan tari dapat dimulai dari mencari musik pengiringnya terlebih dahulu. Eksplorasi merupakan proses berfikir, berimajinasi, merasakan, dan merespon suatu obyek untuk dijadikan bahan dalam karya tari. Wujudnya bisa berupa benda, irama, cerita, dan sebagainya. Eksplorasi dilakukan melalui rangsangan. Beberapa rangsangan yang dapat dilakukan untuk bereksplorasi antara lain Rangsang Visual Mengamati suatu benda hidup maupun mati untuk dijadikan obyek pengamatan. Rangsang ini bisa muncul dari pengamatan terhadap patung, gambar, dan lain-lain. Dari benda-benda ini dapat kita amati dari segi bentuk, tekstur, fungsi, wujud dan lain-lain. Hasil dari pengamatan dengan rangsang visual kita dapat menemukan gerak yang keras, patah-patah, dan berirama. Rangsang Audio/Dengar Berbagai macam bunyi-bunyian dapat dijadikan rangsangan dalam menemukan gerak. Yang termasuk rangsang audio antara lain untuk iringan tari, musik-musik daerah, semua kentongan, lonceng gereja, suara yang ditimbulkan oleh angin, dan suara manusia. Gerak-gerak yang dapat diperoleh dari pengamatan ini antara lain gerak mengalun seperti angin, gerak yang lembut dan lemah gemulai. Rangsang gagasan/ide Gagasan atau ide sangat membantu dalam berkarya tari. Ide apapun itu dapat dijadikan rangsang untuk menciptakan gerak. Rangsang kinestetik Dalam menciptakan sebuahkarya tari, kita dapat menggunakan gerak tertentu sebagai rangsang kinestiknya. Gerak dapat diperoleh dari gerakan-gerakan dalam tari tradisional maupun kreasi baru/modern. Gerak dalam tari tradisional misalnya ukel, sabetan, langkah step, srigiglari kecil-kecil dan lain-lain. Kita dapat menggabungkan gerakan-gerakan dasar tersebut untuk dirangkai menjadi sebuah tarian. Rangsang Peraba Sentuhan lembut, sentuhan kasar, emosi kemarahan, sedih yang kita rasakan juga dapat dijadikan rangsangan dalam penciptaan sebuah karya tari. Gerak yang dapat kita temukan dari hasil pengamatan ini antara lain gerak dengan tempo cepat, gerakan berlawanan, dan gerak yang patah-patah. Dari rangsangan-rangsanagn tersebut kita dapat memulai bereksplorasi. Eksplorasi dapat dilakukan melalui alam, binatang, buku cerita, dan lingkungan sekitar. Eksplorasi Melalui Alam Alam memiliki banyak ragam yang dapat kita amati untuk kita jadikan gerakan-gerakan dalam penciptaan karya tari. Cobalah kita keluar rumah…lihatlah sekitar kita. Amati sebuah pohon. Ada gerakan berayun, bersentuhan, melayang, bergandengan. Dari sini kita bisa menemukan gerakan seperti menggerakkan kedua tangan kita berayun, bergantian tangan kanan dan kiri. Atau kedua tangan lurus keatas berayun kekanan dan kekiri. Bisa jadi gerak tangan ukel sambil berputar ditempat bergantian tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke bawah serta sebaliknya. Tetapi jangan lupa bahwa gerakan yang kita ciptakan harus sesuai dengan tema yang sudah dulu kita tentukan. Eksplorasi melalui binatang Binatang dapat kita amati dari wujud, jenis, suara, dan tingkah laku. Cobalah amati, peragai binatang tersebut. Satu contoh….kita mau menciptakan tari kupu-kupu. Perhatikan kupu-kupu, dari wujud, jenis serta tingkah lakuknya. Kemudian kita terapkan pada diri kita untuk dijadikan sebuah gerakan seperti, kupu-kupu terbang, diam dengan hanya mengepakkan sayap, mengisap madu, makan, menggerakkan sungut dan lain-lain. Nah dari sinilah kita sudah menemukan gerakan untuk kemudian disesuaikan musik pengiringnya. Eksplorasi melalui buku cerita anak Beragam buku cerita anak-anak dapat kita amati untuk kita jadikan gerakan tari. Jika kita mengeksplorasi buku cerita anak, mulailah dengan mencari tahu bagaimana karakter tokoh dalam cerita tersebut. Hal ini akan memudahkan kita dalam melakukan pengamatan. Eksplorasi melalui lingkungan sekitar Lingkungan sekitar kita banyak ragamnya yang dapat kita jadikan sebuah karya tari. Dari bentuk, warna, serta fungsinya. Contoh gitar. Beragam pandangan orang akan gitar. Ada yang melihatnya sebagai alat musik, ada yang melihat sebagai bentuk tubuh ideal seorang wanita, ada pula yang memandangnya sebagai hiasan saja. Nah dari gitar inilah kita dapat menciptakan gerakan dengan mengambil aura gitar untuk dijadikan gerakan-gerakan agar dapat tercipta tarian yang kita inginkan. Pastinya sesuai tema yang terlebih dahulu kita pilih. Jangan lupa…gunakanlah rangsangan-rangsangan tadi untuk dapat menciptakan gerakan. Sehingga jadilah sebuah karya tari. Mudah kan???? Lihat Sosbud SelengkapnyaKegiatanmengeksplorasi kreativitas seni dalam tari disebut sebagai a.produksi b.koreografi c.komposisi d.ekspresi e.eksposisi - 6089828 13.05.2016 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab kegiatan mengeksplorasi kreativitas seni dalam tari disebut sebagai a.produksi b.koreografi c.komposisi d.ekspresi e.eksposisi suatu kegiatanKATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW. Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. Purbolinggo, 20 Januari 2016 penyusun DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................ i DAFTAR ISI.......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................ 1 B. Permasalahan............................................................................... 1 C. Tujuan Penulisan......................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Seni Tari.................................................................... 2 B. Sejarah Seni Tari.......................................................................... 3 C. Jenis Seni Tari.............................................................................. 4 D. Fungsi Seni Tari........................................................................... 4 E. Simbol Dalam Seni Tari............................................................... 5 F. Nilai Estetis Dalam Gerak Tari.................................................... 6 G. Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan.................................. 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................. 8 B. Saran............................................................................................ 8 DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan kesenian, terutama seni tari. Bahkan pada setiap daerahnya Indonesia telah menetapkan tari khas daerahnya masing-masing”. Dari uraian diatas telah jelaslah bahwa latar belakang terciptanya makalah ini karena begitu banyaknya kesenian-kesenian tari yang begitu beragam sehingga membutuhkan media untuk mempelajarinya. Disini kami telah memberikan sedikit dari pengetahuan yang kami miliki tentang seni tari. Apakah dan bagaimanakah seni tari itu?... Marilah kita pelajari dengan seksama uraian makalah ini...... B. Permasalahan Banyak hal yang perlu diketahui dan dipahami oleh semua siswa untuk mengetahui dan memahami seni tari yang ada diindonesia. Agar terarah dalam penulisan makalah ini, penulis membuat rumusan-rumusan masalah sebagai berikut 1. Apa pengertian seni tari ? 2. Bagaimana pengaruh seni tari di indonesia ? 3. Sebutkan ragam seni tari yang ada di Indonesia? 4. Berfungsi sebagai apa sajakah seni tari ? 5. Apakah keunikan seni tari ? C. Tujuan Penulisan Tujuan utama kami menulis makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai yang memuaskan. Diluar itu, makalah ini ditulis karena kami ingin mengingatkan kepada para pembaca bahwa begitu banyaknya keunika-keunikan kesenian di Indonesia seperti seni tari ini yang harus selalu kita pelajari, kita lestarikan, dan kita kembangkan agar kesenian itu tidak hilang begitu saja, karena itu merupakan kebudayaan yang sangat berharga di Indonesia. Dan kami berinisiatif ingin meningkatkan pembelajaran Seni Budaya di MAN 1 Bogor ini dalam bentuk makalah. Secara garis besar makalah ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan kami dengan cara berbagi pengalaman melalui makalah ini kepada orang lain. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Seni Tari seni tari merupakan seni yang dihasilkan mimik, gerak dan tingkah laku seseorang. Dengan gerak yang teratur diiringi musik, tarian akan menjadi indah. Tari dapat di artikan juga sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Seni tari terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya 1. Tari tunggal Solo Tari tunggal nusantara adalah jenis tari dari Nusantara yang diperagakan oleh seorang dasarnya,istilah tunggal hanya menunjukkan jumlah penari saja. Sementara jenis tarian dapat dimainkan oleh seorang atau lebih penari. Misalnya , Tari Merak bisa menjadi tari tunggal, bisa pula menjadi tari berpasangan atau tari tunggal menuju ke arah psikologis yang akan menjadikan seseorang sebagai subjek atau objek dalam suatu kegiatan. Sifat tari tunggal terdiri atas Lirik , yaitu tarian yang memusatkan pada subjek atau keadaan diri pribadi, seperti bahagia,atau haru,atau senang. Epik, yaitu sifat tari yang mengarah pada nilai luar diri, seperti kagum atau manja. Contohnya Tari gambir anom Jawa Tengah 2. Tari berkelompok Group choreography Tari yang dibawakan oleh banyak orang atau lebih dari 2. 3. Tari berpasangan duet/pas de duex Tari yang dilakukan oleh 2 orang berpasangan seperti Laki-laki dengan laki-laki Perempuan dengan perempuan Laki-laki dengan perempuan Contohnya Tari damarwulan, tari roro mendut, tari perang sugriwo subali. Perjalanan dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan masyarakat Indonesia pada masalalu. James R. Brandon 1967, salah seorang peneliti seni pertunjukan Asia Tenggara asal Eropa,membagi empat periode budaya di Asia Tenggara termasuk Indonesia yaitu1 periode pra-sejarah sekitar 2500 tahun sebelum Masehi sampai 100 Masehi M2 periode sekitar 100 M sampai 1000 M masuknya kebudayaan India,3 periode sekitar 1300 M sampai 1750 pengaruh Islam masuk, dan4 periode sekitar 1750M sampai akhir Perang Dunia II. Pada saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai seluruh AsiaTenggara, kecuali Soedarsono 1977, salah seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa, secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar [asing]´.Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan masyarakat Indonesia hingga saat ini,maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Setiap wilayah etnik di Indonesia belum tentu telah mengalami tahapan tersebut, bahkan dalam wilayah-wilayah tertentu mungkin masih dalam tahapan pertama. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan, maka tahapan perkembangan tari tersebut terkait dengan perubahan struktur masyarakat. MASA PRA-KERAJAAN Pada masa ini dapat diidentikkan pula dengan masa pra-Hindu atau pra pengaruh seni pertunjukan pada masa ini, masih banyak terdapat di daerah pedalaman yang terpencil yang diwarnai oleh kepercayaan animisme. Menurut pengamatan Soedarsono sisa-sisa pertunjukan yang berbau animisme, penyembahan nenek moyang danbinatang totem, masih bisa dijumpai di Irian Jaya, pedalaman Kalimantan, pedalamanSumatra, pedalaman Sulawesi, beberapa daerah di Bali yang disebut Bali Aga atau Bali Mula,seperti Trunyan dan Tenganan, serta di Jawa. Perwujudan tari pada masa itu didugamerupakan refleksi dari satu kebulatan kehidupan masyarakat. 1. Tari klasik Tari klasik yaitu tarian yang memiiki nilai seni tinggi artistik yang ditimbulkan dari gerak, busana maupun iringan musiknya. Contohnya tari balet . 2. Tari tradisional Tari tradisional adalah tari yang bertumpu dan berpijak kuat pada tradisi suatu bangsa, suku atau kelompok masyarakat tertentu. Contohnya tari gambyong. 3. Tari kreasi baru Contohnya tari tani menggambarkan petani menggarap sawah 4. Tari dramatik Contoh dari drama tari ini adalah sendra tari dan langen mandrawanara yang mengambil cerita dari epos ramayana menggunakan dialog dengan tembang. D. Fungsi Seni Tari Tari sangat di gemari oleh masyarakat tertentu karena memiliki beragam fungsi, yaitu 1. Seni tari sebagai sarana upacara fungsi tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. 2. Seni tari sebagai hiburan salah satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan individual, bersifat spontanitas dan improvisasi. Tarian ini untuk konsumsi public. Dalam penyajiannya terkait dengan berbagai kepentingan terutama dalam kaitannya dengan hiburan, amal bahkan untuk memenuhi kepentingan public dalam rangka hiburan saja. 3. Seni tari sebagai penyalur terapi Jenis tari ini biasanya ditujukan untuk penyandang cacat fisik atau cacat mental. Penyalurannya dapat dilakukan secara langsung bagi penderita cacat tubuh atau bagi penderita tuna wicara dan tuna rungu, dan secara tidak langsung bagi penderita cacat mental. Pada masyarakat daerah timur jenis tarian ini menjadi pantangan karena adanya rasa tidak sampai hati. 4. Seni tari sebagai media pendidikan Kegiatan tari dapat dijadikan media pendidikan, seperti mendidik anak untuk bersikap dewasa dan menghindari tingkah laku yang menyimpang dari nilai – nilai keindahan dan keluhuran karena seni tari dapat mengasah perasaan seseorang. 5. Seni tari sebagai pertunjukan tari pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat’ tarian ini sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta tema dan tujuan yang jelas. Tari tidak hanya diartikan sebagai hiburan namun, dapat dilakukan untuk ajang pencarian bakat tari separti acara-acara ditelevisi yang pernah ditayangkan. “SANDRINA” salah satunya penari cilik yang saat ini sedang naik daun berkat bakan menarinya. E. Simbol Dalam Seni Tari Sebelum berangkat pada pemahaman simbol dalam gerak tari. Menurut kalian apakah yang dimaksud dengan simbol? apakah simbol hanya berupa benda, seperti pedang? Coba kalian sebutkan apa saja yang dapat dijadikan sebagai simbol? Gerak dalam tari mengandung tenaga atau energi yang dikeluarkan dan mencakup ruang dan waktu. Gerak adalah aktivitas yang dilakukan manusia didalam kehidupan. Artinya manusia dalam mengungkapan segala perasaan marah, kecewa, takut, senang, akan nampak pada perubahan - perubahan yang ditimbulkan melalui gerakan anggota tubuh. Gerak berasal dari pengolahan hasil dari perubahan dan akan melahirkan dua jenis gerak yaitu gerak murni dan gerak maknawi yang dirangkai menjadi sebuah tarian. Tari adalah ekspresi jiwa, oleh sebab itu didalam tari mengandung maksud-maksud tertentu. Dari maksud yang jelas dan dapat dirasakan oleh manusia. Maksud atau simbol gerak yang dapat dimengerti atau abstrak yang sukar untuk dapat dimengerti tetapi masih tetap dapat dirasakan keindahannya. Untuk dapat lebih memahami tentang simbol gerak tari. perhatikan dan amatilah gambar dibawah ini. Sebutkan simbol gerak yang terdapat pada gambar itu? Setelah mempelajari simbol gerak dasar, amatilah satu pertunjukan seni tari yang ada disekitar daerahmu lalu identifikasikanlah simbol gerak yang terdapat pada tarian itu? Apakah semua gerak mempunyai simbol gerak? jelaskan alasan kalian? F. Nilai Estetis Dalam Gerak Tari Estetis sering dikatakan estetika dan diartikan hanya sebatas indah atau keindahan dan dari keindahan akan muncul suatu nilai seni. Pernahkah kalian mengalami pengalaman dalam melihat pementasan seni tari? apakah yang kalian rasakan saat melihat pementasan seni tari? setiap jawaban pasti tak akan sama sebab keindahan muncul dari pengalaman yang dialami oleh masing-masing individu. Nilai estetis pada gerak tari adalah kemampuan dari gerak itu untuk menimbulkan suatu pengalaman estetis. Pengalaman estetika dari seorang penari dalam melaksanakan gerak wajib dilihat pula dalam kualiatas gerak yang dilakukannya. Setiap gerak tarian pasti mempunyai nilai estetis tersendiri yang dapat diuraikan dan dijelaskan secara cermat. Jadi apa itu estetis? Hal yang perlu dipahami dalam mengamati karya tari adalah adanya faktor subjektif dan objektif. Benda itu sangat estetis sebab adanya sifat yang melekat pada benda dan tidak terkait dengan orang yang mengamati. Selain itu juga dikatakan bahwa munculnya estetis itu sebab adanya tanggapan perasaan dari pengamat. Jadi, estetis itu ada sebab proses hubungan antara benda karya tari dan alam pikiran orang yang mengamati. Masing-masing gerak setiap daerah mempunyai keunikannya tersendiri yang tidak bisa terlepas dari pengaruh kebudayaan yang ada pada daerah itu sendiri. Genre dalam suatu daerah juga mempunyai pengaruh besar dalam menilai nilai estetis suatu gerak tari. Jenis tari berdasar penyajiannya terbagi menjadi dua yaitu tari tradisional dan kreasi baru. Tari tradisional terbagi lagi menjadi tiga yaitu tari primitif, tari rakyat dan tari klasik. G. Praktik Gerak Dasar Tari Sesuai Hitungan Melakukan gerak tari dengan menggunakan hitungan akan lebih mengetahui bagaimana teknik dan proses dalam melakukannya. Dalam prosesnya melaksanakan gerak tari dapat dilakukan dengan perorangan, berpasangan atau berkelompok. Sekarang, cobalah kita melaksanakan salah satu gerak burung terbang dengan hitungan 2 x 8, dengan tempo lambat dan lakukan kembali gerakan itu dengan tempo cepat. Apakah ada perbedaan dari gerak yang kalian lakukan? Berikan pendapat kalian? Gerakan badan pada tari, diantaranya sebagai berikut. Hoyog, yaitu gerakan badan dicondongkan ke samping kanan atau kiri. Engkyek, yaitu gerakan badan dicondongkan ke kiri atau ke kanan, dengan sikap tangan lurus ke samping. Polatan, yaitu gerakan arah pandangan. Oklak, yaitu menggerakkan pundak ke depan dan belakang. Entrag, yaitu menghentakkan badan ke bawah berkali-kali, seolah-olah badan mengeper. Gerak kepala dalam tari jawa yaitu pacak gulu, gebesan, gileg, gelieur, anggukan dan gelengan kepala tengok kanan dan kiri Gerakan kaki Debeg, yaitu menghentakkan ujung telapak kaki. Kengser, yaitu bergerak ke kiri atau ke kanan dengan menggerakkan kedua telapak kaki. Srisig, yaitu lari kecil dengan berjinjit. Trecet, yaitu telapak kaki jinjit bergerak ke kiri dan ke kanan. Tunjak tancep, yaitu sikap berdiri diam. Gerakan tangan Malangkerik, yaitu gerakan posisi tangan berkacak pinggang. Menthang, yaitu gerakan meluruskan tangan ke samping. Nggrodha, yaitu gerakan siku di tekuk. Panggel, yaitu mengadu pangkal pergelangan tangan Setelah kalian belajar dan merangkai serta melaksanakan gerak tari, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan Ya atau Tidak. Saya berusaha belajar ragam gerak dasar tari dengan sungguh-sungguh Saya berusaha belajar gerak tari daerah lain dengan sungguh-sungguh Saya mengikuti pembelajaran ragam gerak tari dengan tanggung jawab Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami Saya berperan aktif dalam kelompok Saya menyerahkan tugas tepat waktu Saya menghargai perbedaan gerak yang terkandung di dalam tari tradisional yang lain BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Fungsi Seni serta tujuannya bisa dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna seni terapan, dan Fungsi Kesehatan terapi. Jenis tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal. Peranan seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan komunikasi. Tari tradisional adalah tari yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan juga alam. Jenis Tari Tradisional ada dua Tari keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Setiap daerah provinsi di Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional. B. Saran Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia STSI di Bandung, Institut Kesenian Jakarta IKJ di Jakarta, Institut Seni Indonesia ISI yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka. Semoga seluruh masyarakat Indonesia dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Seni Budaya untuk SMA. Solo CV. HK MJ Searches related to makalah tari makalah seni tari tradisional makalah seni tari tradisional dan modern makalah tari kreasi makalah seni tari pdf makalah seni tari modern makalah seni tari doc contoh makalah seni tari tradisional contoh makalah tari piringKegiatanmengeksplorasi kreativitas seni di dalam tari disebut sebagai?? - 220789 dindams dindams 30.05.2014 Seni Sekolah Menengah Atas terjawab Kegiatan mengeksplorasi kreativitas seni di dalam tari disebut sebagai?? 1 Lihat jawaban Iklan Iklan Memperhatikan penggunaan warna yang digunakan dalam suatu lukisan merupakan kegiatan yang
iMODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMI COVID-19 UNTUK JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Mata Pelajaran Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII Semester Gasal Direktorat Sekolah Menengah PertamaDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI iHak Cipta © 2020 pada Direktorat Sekolah Menengah PertamaDirektorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, danPendidikan Menengah - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RIDilindungi Undang-Undang MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKANPengarahDrs. Mulyatsyah, Sekolah Menengah PertamaPenangung jawabDra. Ninik Purwaning Setyorini, Bidang PenilaianModul Belajar Tari TradisionalPenulisEndang Susilowati, SMPN 14 Yogyakarta, YogyakartaPenelaahDr. Trisakti, Universitas Negeri Surabaya, Jawa TimurEditorIsyana Kuncoro Dewi, dan Tata Letak1. Renaldo Rizqi Yanuar, Choirul Abdul Jabar Malik, Muhammad Haris Fajar Rahmatullah, Naufal Kurnia Sandy iiKata PengantarPuji Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya, kami dapatmelaksanakan salah satu tugas dan fungsi Direktorat Sekolah Menengah PertamaSMP yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020, tentang Perubahan atas PeraturanMenteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019, tentang Organisasidan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, antara lain “pelaksanaankebijakan penjaminan mutu di bidang penilaian pada sekolah menengah pertama”dan “fasilitasi penyelenggaraan di bidang penilaian pada sekolah menengahpertama”.Sejalan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut serta beberapa kebijakan danregulasi terkait lainnya, khususnya kebijakan dan regulasi yang terkait denganpelaksanaan pendidikan pada masa pandemi Covid-19, kami telah berhasilmenyusun sejumlah modul dari sembilan mata pelajaran, yang disesuaikan dengankebijakan kurikulum kondisi khusus dan pelaksanaan Pembelajaran Jarak JauhPJJ pada masa pandemi Covid-19 untuk jenjang Sekolah Menengah PertamaSMP. Selain itu, telah dihasilkan pula buku Pedoman Pengelolaan PembelajaranJarak Jauh jenjang SMP pada masa pandemi Covid-19. Penyiapan dokumen-dokumen tersebut dilakukan dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakanpenjaminan mutu dan pemberian fasilitasi penyelenggaraan pendidikan, khususnyauntuk jenjang SMP pada masa pandemi Covid-19 harapan kami, agar dokumen-dokumen yang telah dihasilkan oleh DirektoratSMP bersama tim penulis yang berasal dari unsur akademisi dan praktisipendidikan tersebut, dapat dimanfaatkan secara optimal oleh semua pihak terkait,baik dari unsur dinas pendidikan kabupaten/kota, para pendidik, dan tenagakependidikan, sehingga pada akhirnya dapat menjadi bagian alternatif yang dapatmembantu sekolah dalam penyelenggaraan menyadari bahwa dokumen yang dihasilkan ini masih terdapat banyakkekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dariberbagai pihak, untuk perbaikan dan penyempurnaan lebih lanjut. iiiKata PengantarKami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginyaatas peran serta aktif dari berbagai pihak dalam penyusunan semua dokumen yangdikeluarkan oleh Direktorat SMP tahun 2020 ini. Secara khusus diucapkan terimakasih dan penghargaan kepada tim penyusun yang telah bekerja keras dalammenuntaskan penyusunan dokumen-dokumen tersebut. Jakarta, September 2020 Direktur Sekolah Menengah Pertama, Drs. Mulyatsyah, MM NIP 19640714 199303 1 001 ivDaftar IsiKata Pengantar .......................................................................................................... iiiDaftar Isi ..................................................................................................................... vPendahuluan .............................................................................................................. 1Pendahuluan .............................................................................................................. 2Pemetaan Kompetensi .............................................................................................. 3Belajar Tari Tradisional ........................................................................................... 4 Pembelajaran 1 A. Tujuan Pembelajaran ......................................................................................... 6 B. Peran Guru Dan Orang Tua ............................................................................... 6 C. Aktivitas Pembelajaran ...................................................................................... 8 Aktivitas 1........................................................................................................... 8 Aktivitas 2........................................................................................................... 15 Aktivitas 3........................................................................................................... 21 D. Latihan .............................................................................................................. 25 E. Rangkuman ....................................................................................................... 27 F. Refleksi ............................................................................................................. 28 G. Rubrik Penilaian/ Kunci Jawaban/ Pedoman Penskoran/ Penjelasan Jawaban . 29 Pembelajaran 2 A. Tujuan Pembelajaran ........................................................................................ 33 B. Peran Guru Dan Orang Tua .............................................................................. 33 C. Aktivitas Pembelajaran ..................................................................................... 35 Aktivitas 1........................................................................................................... 35 Aktivitas 2........................................................................................................... 38 Aktivitas 3........................................................................................................... 50 D. Latihan .............................................................................................................. 51 E. Rangkuman ....................................................................................................... 51 F. Refleksi .............................................................................................................. 52 G. Rubrik Penilaian/ Kunci Jawaban/ Pedoman Penskoran/ Penjelasan Jawaban . 52Evaluasi ..................................................................................................................... 53Rubrik Penilaian/ Kunci Jawaban/ Pedoman Penskoran .................................... 53Penilaian Dan Prasyarat Lanjut Modul ................................................................. 53Glosarium .................................................................................................................. 53Daftar Pustaka .......................................................................................................... 53 vPendahuluan Modul ini merupakan bahan ajar berseri yang dirancang untuk Anandagunakan dalam belajar mandiri. Modul ini akan membantu dan memberikanpengalaman belajar yang bermakna bagi Ananda untuk mencapai kompetensiyang dituju secara mandiri. Sebagai bahan ajar, unsur-unsur pokok modul ini terdiri atas a tujuanpembelajaran, b aktivitas pembelajaran, dan c evaluasi. Tujuan pembelajaranmenjadi sasaran penguasaan kompetensi yang dituju dalam belajar. Aktivitaspembelajaran berupa aktivitas-aktivitas yang Ananda akan lakukan agarmemperoleh pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna dalam mencapaitujuan pembelajaran. Evaluasi ialah proses penentuan kesesuaian antara prosesdan hasil belajar dengan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, evaluasi bertujuanuntuk memberikan latihan sekaligus mengukur tingkat ketercapaian kompetensiyang Ananda peroleh sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkanpada bagian awal modul. Modul ini menggunakan pendekatan belajar tuntas. Dalam hal ini Anandaharus mencapai tingkat ketuntasan kompetensi tertentu sebelum Anandamelanjutkan untuk pencapaian kompetensi selanjutnya pada modul berikutnya. Belajar mandiri ialah proses belajar aktif yang Ananda akan lakukandengan menggunakan modul ini. Dalam belajar aktif tersebut dibutuhkandorongan niat atau motif Ananda untuk menguasai kompetensi yang telahditetapkan pada bagian awal modul. Sasaran utama dalam belajar mandiri tersebutialah Ananda dapat memperoleh kompetensi yang telah ditetapkan sertamemperoleh kemandirian dalam belajar. Aktivitas pembelajaran dalam modul ini berpusat pada diri Ananda, bukanpada guru maupun materi ajar. Artinya, Ananda merupakan subjek yang aktif danbertanggung jawab dalam pembelajaran Ananda sendiri sesuai dengan kecepatanbelajar Ananda. Strategi pembelajaran dalam modul ini memfasilitasi pengalaman belajarbermakna. Selain memperoleh kompetensi utama, yaitu kompetensi yangditetapkan pada tujuan pembelajaran, Ananda juga akan memperoleh pengalamanbelajar terkait dengan pengembangan karakter, literasi, berpikir kritis, kreativitas,kolaborasi, dan komunikasi efektif. Modul ini juga dapat digunakan oleh orang tua Ananda secara mandiriuntuk mendukung aktivitas belajar Ananda di rumah. Dukungan orang tua sangatdiharapkan agar Ananda benar-benar memiliki kebiasaan belajar yang mandiri 1Pendahuluandan bertanggungjawab. Orang tua juga diharapkan menyediakan diri untukberdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar jika Ananda membutuhkannya. Aktivitas-aktivitas belajar Ananda dalam modul ini sedapat mungkinmemaksimalkan potensi semua sumber belajar yang ada di lingkungan sekitarAnanda. Amatilah dan manfaatkanlah. Setiap aktivitas pembelajaran dapat disesuaikan dengan kondisi Ananda,orang tua, guru, sekolah, dan lingkungan sekitar. Bagaimana pun utamakankesehatan. Jangan melakukan hal-hal yang membahayakan kesehatan diri sendiri,keluarga, guru, sekolah, dan lingkungan semangat dan selamat belajar! 2Seni Budaya Seni Tari Kelas VIIIPemetaan KompetensiKOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN Memahami tari Mengidentifikasi karakteristik iringan tari tradisionaltradisional dengan Menganalisis jenis-jenis iringan tarimenggunakan unsur tradisionalpendukung tari sesuai Menentukan iringan tari yang sesuai tema tarianiringan Menganalisis fungsi iringan tari Memperagakan tari Membuat iringan tari tradisional dengan menggunakan unsur Menarikan tari tradisional dengan unsur pendukung tari sesuai pendukung tari sesuai iringan iringan PETA KOMPETENSI 2. Menganalisis jenis- jenis iringan tari tradisional 1. Merumuskan 3 Menentukan jenis 5. Membuat iringan 6. Menarikan tarikarakteristik iringan iringan yang sesuai tari yang sesuai tradisional dengan unsur pendukung tari tradisional tema tarian dengan tema tarian tari sesuai iringan 4. Menganalisis fungsi iringan tari tradisional3Modul Pembelajaran Jarak Jauh BELAJARTARI TRADISIONAL 4Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII44 ENSI DAKSARompetensi Dasar Memahami tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan Memperagakan tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan 5Modul Pembelajaran Jarak Jauh PEMBELAJARAN 1 AA. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah membaca deskripsi iringan tari dan menganalisis beberapa gambar/video tari dengan iringan, Ananda dapat merumuskan karakteristik iringan tari tradisional dengan tepat. 2. Setelah mengeksplorasi gerak tari sesuai iringan pada beberapa gambar/ video, Ananda dapat menganalisis jenis-jenis iringan yang digunakan dalam tari tradisional dengan benar. 3. Setelah mengkaji beberapa iringan tari pada beberapa gambar/ video, Ananda dapat menentukan jenis iringan tari tradisional dengan tepat. BB. PERAN GURU DAN ORANG TUA Peran guru6 1. Memfasilitasi modul untuk dapat diakses dan dapat digunakan oleh Ananda dalam belajar, baik luring maupun daring. 2. Memberikan petunjuk pembelajaran kepada Ananda, agar materi pembelajaran dapat dipelajari dengan baik. 3. Membantu mengatasi kesulitan belajar Ananda baik dalam menggunakan modul maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran. 6Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII BA. PERAN GURU DAN ORANG TUA Peran orang tua 1. Mengingatkan dan membimbing Ananda untuk mempelajari modul. 2. Memotivasi Ananda untuk selalu mengerjakan lembar kerja pada setiap akhir aktivitas pembelajaran. 3. Membantu dan mendampingi Ananda dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. 4. Mendorong Ananda untuk menyampaikan keluhan dan kesulitan dalam mempelajari modul kepada guru. 5. Mengingatkan Ananda untuk mengumpulkan tugas- tugas sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru. 7Modul Pembelajaran Jarak Jauh CB. AKTIVITAS PEMBELAJARAN AKTIVITAS 1 MERUMUSKAN KARAKTERISTIK IRINGAN TARI TRADISIONAL Apakah Ananda pernah menyaksikan pertunjukan tari tradisional? JikaAnanda sudah pernah menyaksikan maka Ananda pasti dapat menjawabpertanyaan-pertanyaan berikut. Apakah tarian tersebut menggunakan iringan?Apakah iringan tersebut berasal dari para penari ataukah dari suara oang lainselain penari? Apakah pertunjukkan itu menggunakan iringan secara langsungatau iringan rekaman? Atau bahkan iringan yang digunakan adalah campuranantara suara penari dan iringan dari alat musik? Supaya Ananda dapat memahami lebih dalam tentang iringan tari, silakanAnanda pelajari materi tentang iringan tari pada modul ini, serta amati gambar-gambar berikut dan bisa menyaksikan video melalui tautan yang Gamelan Jawa Tautan Perahu Layar – Gamelan Jawa Gambar Gamelan dari Jawa merupakan bentuk iringan pentatonik. Gamelan adalah seperangkat alat musik dengan nada pentatonik, yangterdiri dari kendang, bonang, bonang penerus, demung, saron, peking, kenong,kethuk, slenthem, gender, gong, gambang, rebab, siter, suling. Alat musikgamelan terbuat dari bambu, logam, dan kayu. Gamelan berasal dari bahasa Jawa “gamel” yang berarti memukulmenabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikannya sebagai kata istilah gamelan mempunyai arti sebagai satu kesatuan alat musik yangdimainkan bersama. Penyanyi pria dalam iringan gamelan Jawa biasa disebut 8Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII sebagai wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana atau sinden. Penabuh gamelan Jawa dinamakan wiyaga atau niyaga. Gamelan yang berkembang di Jawa Tengah, sedikit berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut apabila dibandingkan dengan Gamelan Bali yang rancak serta Gamelan Sunda yang mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Gamelan Jawa menggunakan tangga nada pentatonik yaitu tangga nada daerah yang hanya memiliki 5 lima nada pokok, yaitu nada 1-2-3-5-6 di daerah Jawa nada-nada tersebut dibaca ji-ro-lu-mo-nem. Gamelan tersebut memiliki fungsi antara lain untuk upacara adat dan untuk iringan pementasan wayang kulit, wayang orang, ketoprak, tarian-tarian Jawa dan lain-lain. 2. Talempong Tautan Mudiak Arau Gambar Talempong dari Sumatera Barat bentuk iringan pentatonik. Antara Foto/Iggoy El Fitra Talempong merupakan alat musik tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat. Bahannya terbuat dari kuningan, bentuknya lingkaran berdiameter antara 15–17,5 cm dan tinggi 8 cm dengan bagian bawah berlubang. Talempong bentuknya menyerupai bonang pada gamelan Jawa. Bunyi yang dihasilkan alat musik ini berasal dari kayu yang dipukulkan pada bagian bundaran di bagian atasnya. Alat musik ini berfungsi untuk mengiringi upacara adat Minang, mengiringi tarian misalnya Tari Piring, Tari Pasambahan, Tari Payung, dan Tari Gelombang dan untuk musik penyambutan tamu istimewa. Talempong merupakan alat musik yang menjadi identitas dan kebanggaan orang Minangkabau. Awalnya, alat musik khas Minang itu hanya bernada pentatonik. Pada jenis ini, seperangkat alat musik talempong pacik dijinjing dimainkan oleh tiga orang. Setiap orang memainkan dua buah dengan cara dijinjing menggunakan tangan kiri dalam posisi vertikal dan dipukul dengan kayu pemukul menggunakan 9Modul Pembelajaran Jarak Jauhtangan kanan. Talempong yang sebelah atas dijepit dengan ibu jari dan telunjuk,sementara yang sebelah bawah digantungkan pada jari tengah, manis, dankelingking. Jari telunjuk berfungsi sebagai pemisah di antara talempong agar tidakbersentuhan agar nada yang dihasilkan berbunyi nyaring. Seiring berjalannya waktu, dikembangkan jenis kreasi baru dengan nadadiatonik sehingga bisa dikolaborasikan dengan alat musik modern. Pada jenis ini,talempong diletakkan di atas real atau rancakan. Cara memainkannya tidak jauhberbeda dengan jenis yang pertama, yaitu dipukul dengan stik pemukul. Yusaf pertama kali mengolah tangga nada talempong pentatonik yangterbatas hanya lima not. Ia kemudian menciptakan pola tangga nada yang dilakukan Yusaf ini menjadikan talempong semakin dikenal olehmasyarakat luas dan semakin populer. Sehingga fungsi talempongpun bukanhanya menjadi pengiring berbagai jenis tarian Minang atau digunakan untukmenyuguhkan lagu khas Minang dan lagu Melayu, lagu-lagu Indonesia populeratau modern serta lagu Barat pun mampu dimainkan menggunakan talempong dimainkan bersama beberapa alat musik lainnya, sepertiakordeon, saluang, gandang, dan serunai. Saat ini, alat musik pukul tradisional inijuga berpadu dengan alat musik modern, seperti kibor, gitar, dan Sampe/ Sape Tautan Gadis Dayak Gambar Sampe atau sape dari Kalimantan bentuk iringan pentatonik. Prima Yudha Alat musik ini memiliki nama yang berbeda-beda untuk beberapa daerahdi Kalimantan. Ada yang menamakan Sape, Sampe, Sempe, atau Sampek. Namasampe digunakan oleh orang-orang suku Dayak Kenyah, orang-orang suku DayakBahau dan Kanyaan menyebutnya sape, suku Dayak Modang menyebutnyasempe, sedangkan orang-orang Dayak Tunjung dan Banua menamainya merupakan salah satu wujud hasil budaya orang Dayak. Dalam kehidupan 10Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII sehari-hari, orang Dayak menggunakan alat musiknya sebagai media dalam pelaksanaan upacara-upacara adat, da juga sebagai sarana hiburan. Di era modern saat ini sape tidak hanya dimainkan sendiri, namun juga bisa dikolaborasikan dengan musik modern seperti organ, gitar bahkan drum sebagai pengganti beduk. Dulu, dawai sape menggunakan tali dari serat pohon enau, namun kini sudah memakai kawat kecil sebagai dawainya. Bentuk alat musik ini menyerupai gitar dengan tubuh yang panjang dan leher yang sangat pendek yang sering disebut dengan istilah lute. Ciri khas dari sampe adalah ukiran kepala burung enggang dan taring yang terdapat di bagian ujung gagangnya sebagai lambang keagungan dan kebesaran orang-orang suku Dayak. Sape menurut orang Dayak merupakan alat musik ini berfungsi untuk menyatakan perasaan, baik perasaan riang gembira, rasa sayang, kerinduan, bahkan rasa duka nestapa. Pada zaman Dahulu, memainkan alat musik pada siang hari, umumnya irama yang dihasilkan sape menyatakan perasaan gembira dan suka-ria. Sedangkan jika sape dimainkan pada malam hari biasanya akan menghasilkan irama yang bernada sendu, syahdu, atau sedih. Seiring dengan perkembangan zaman, sape kemudian tidak hanya berfungsi sebagai alat musik untuk menyatakan perasaan saja, namun sape juga mulai sering dimainkan bersama dengan alat-alat musik lainnya. Sape hanya memiliki 3 senar meskipun ada juga sape yang bersenar 4 dan seterusnya. Cara memetik sape adalah dengan jari-jari kedua tangan, baik tangan kiri maupun tangan kanan. Petikan ini akan menghasilkan bunyi accord. Pemetik sape memainkan lagu hanya dengan berdasarkan perasaan sehingga bunyi yang dihasilkan pun akan mengena sesuai dengan perasaan si pemetik. 4. Orkes atau Orkestra Tautan Orkestra Lagu Tanah Airku Gambar Pertunjukkan musik orkestra yang merupakan bentuk musik diatonik. 11Modul Pembelajaran Jarak Jauh Orkes atau Orkestra adalah sekelompok musisi yang memainkan alatmusik bersama. Mereka biasanya memainkan musik klasik. Orkes yang besarmemiliki sekitar 100 orang pemain yang sering disebut dengan "orkes simfoni"atau "orkes filharmoni”, sementara orkes yang kecil hanya memiliki 30 atau 40orang pemain. Jumlah pemain musik bergantung pada alat musik yang merekamainkan dan besarnya tempat. Musik orkestra menggunakan alat musik modernyang bertangga nada diatonik, yang memiliki 7 tujuh nada pokok, yaitu 1-2-3-4-5-6-7 dibaca do-re-mi-fa-sol-la-si. Dalam orkestra, alat musik yang digunakanantara lain biola, cello, kontra bas, gitar, piano, flute, drum, dan lain-lain. Musikorkestra selain untuk mengiringi lagu juga dapat untuk megiringi tarian Kolaborasi Musik Tautan Juara I Festival Musik Kolaborasi Etnis ke VIII Tingkat Jawa Barat 2014 Official Video Gambar Pertunjukkan musik kolaborasi musik pentatonik dan musik diatonik. AyoBandung/ Eneng Reni Kolaborasi dalam permainan musik adalah cara memainkan musik denganmenggabungkan beberapa alat musik pentatonik tradisional dan alat musikdiatonik modern dalam satu penampilan sehingga menimbulkan perpaduanbunyi yang harmonis dan indah. Sekarang berkembang di daerah Jawa Tengahdan sekitarnya musik campursari yakni campuran antara alat musik bertangganada pentatonik tradisional dan alat musik yang bertangga nada diatonikmodern. Setelah Ananda mengamati gambar atau tautan youtube di atas, silakanAnanda lanjutkan membaca materi tentang iringan tari berikut. Musik sebagai pengiring tari dapat dikembangkan sesuai dengan ragamgerak dan tema dalam tari. Musik akan terlihat lebih menarik jika dibarengidengan gerakan yang mendukung penampilannya, begitu pula dengan tari akanterlihat lebih hidup bila ada iringan. Perpaduan antara musik dan tari adalah suatukesatuan yang utuh yang akan mendukung kesuksesan pertunjukannya. 12Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII Iringan tari hanya dibedakan dalam dua bentuk yaitu pentatonik merupakan iringan yang bersumber pada alat-alat musik tradisional, dan diatonik bersumber pada alat-alat musik modern. Dalam perkembangannya kedua jenis notasi musik tersebut sering digunakan secara berdampingan untuk mengiringi tarian. Iringan musik pentatonik dan diatonik digunakan hampir oleh semua negara, dan yang membedakan hanya alat yang digunakan. Perbedaan penggunaan alat musik menghasilkan bunyi yang berbeda yang menimbulkan respon gerak yang berbeda pula. Ada dua macam respon gerak yaitu respon gerak kontras merupakan respon gerak berlawanan dengan iringan dan respon gerak harmoni adalah respon gerak yang sesuai iringan. Respon gerak yang berlawanan dengan iringan adalah respon gerak yang dilakukan dengan gerakan dinamis dan penuh kekuatan, tetapi musik yang digunakan mengalir dan lembut. Sedangkan respon gerak yang sesuai dengan iringan adalah respon gerak yang dilakukan mengikuti dinamika iringan yang digunakan dalam tarian. Musik tradisional merupakan salah satu jenis musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah secara turun temurun. Artinya musik tradisional muncul dan dikembangkan di suatu tempat, dan menjadi salah satu ciri khas dari tempat tersebut. Ciri dari musik tradisional yang lain adalah jarang diketahui nama penciptanya, sederhana dalam pemakaian notasinya, dan diwariskan secara turun temurun. Musik tradisional pada umumnya menggunakan tangga nada yang terdiri dari lima nada pokok yaitu 1-2-3-5-6 yang disebut dengan tangga nada pentatonik. Apa itu musik modern? Dari namanya, Ananda pasti sudah bisa menebak bahwa musik modern merupakan musik yang muncul dan berkembang di kalangan masyarakat modern. Musik modern merupakan musik yang muncul setelah zaman klasik. Musik modern memiliki kecenderungan lebih luwes dan fleksibel serta melibatkan banyak sekali instrumen yang sangat beragam. Umumya musik modern menggunakan tujuh nada pokok yaitu 1-2-3-4-5-6-7 do- re-mi-fa-sol-la-si yang kita sebut dengan tangga nada diatonik. Musik modern memiliki dokumen yang jelas, sehingga nama penciptanya dapat kita ketahui dengan mudah. 13Modul Pembelajaran Jarak Jauh LEMBAR KERJA 11. Bagaimana karakteristik musik iringan tari tradisional? …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… ………………………………2. Apa akibat yang ditimbulkan dari adanya perbedaan penggunaan alat musik dalam iringan tari? Jelaskan! …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… ………………………………3. Apa perbedaan musik tradisional dan musik modern? …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………………………………………… ……………………………… 14Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII AKTIVITAS 2 MENGANALISIS JENIS-JENIS IRINGAN TARI TRADISIONAL Ada beberapa jenis iringan yang digunakan dalam tarian tradisional? Ananda dapat memahaminya dengan mempelajari, mengamati gambar, atau menyaksikan video melalui tautan yang diberikan. 1. Tari Kecak Tautan Full Tari Kecak Fire Dance di Pura Uluwatu Gambar Tari Kecak dari Bali menggunakan iringan internal berupa suara dari mulut penari. Tidak seperti tari Bali lainnya yang menggunakan gamelan sebagai musik pengiring, tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara-suara mulut atau teriakan-teriakan seperti "cak cak ke cak cak ke", sehingga tari ini disebut tari Kecak. Tari ini biasanya disebut sebagai tari "Cak" atau tari Api Fire Dance. Tari Kecak merupakan tari pertunjukan massal atau hiburan. Tarian ini cenderung sebagai sendratari yaitu perpaduan antara seni drama dan tari, karena secara keseluruhan menggambarkan seni peran dari "Lakon Pewayangan" seperti Rama Sinta. ika tarian tradisional umumnya diiringi oleh musik atau gamelan, hal ini berbeda dengan tari kecak. Tarian ini tidak menggunakan iringan atau tabuhan alat musik tertentu. Akan tetapi ritme ditentukan oleh teriakan “cak cak cak” yang diucapkan para penari secara kompak bersama-sama. 15Modul Pembelajaran Jarak Jauh Penari kecak terdiri dari puluhan orang, ratusan, bahkan ribuan sehinggamenghasilkan suara yang keras dan lantang. Selain iringan suara tersebut, tarianjuga diiringi oleh suara gemericik ornamen khas yang dikenakan padapergelangan kaki para penari. Gerakan utama dalam tari kecak adalah mengangkatkedua tangan dan bersuara “cak” serta kerincing ornamen yang menambahkeunikan tarian popular dari Bali ini. Tari Kecak diciptakan oleh Wayan internasional juga mengenal tari kecak sebagai The Monkey Dancekarena salah satu tokoh utamanya, yakni Hanuman yang begitu ikonik Tari Aluyen Tautan PAPUA BARAT - Festival Nasional Musik Tradisi Anak-Anak 2014 Gambar Tari Aluyen dari Papua Barat menunjukkan iringan internal menggunakan iringan alat musik tifa. Tari Aluyen yang artinya lagu yang dinyanyikan. Tarian ini adalah taritradisional yang berfungsi untuk upacara adat. Contoh upacaranya antara lainmembangun rumah baru, kebun baru ataupun yang lain-lainnya. Tari Aluyenberasal dari daerah Kabupaten Sorong yang ada di Provinsi Papua Barat. Ketikamembawakannya, tarian ini akan dipimpin oleh seorang penari dan diikuti penari-penari pria dan penari wanita. Tarian Papua Barat ini ditarikan oleh para penari wanita ada di belakangdengan 2 barisan memanjang. Kemudian untuk penari pria nya ada 2 baris dibelakang penari wanita. Penari akan melakukan gerak kaki mengikuti iramasambil bergoyang pinggul. 16Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII 3. Tari Golek Ayun-Ayun Tautan Tari Golek Ayun-ayun, Gambar Tari Golek Ayun- Ayun iringan gamelan Jawa secara langsung. Rahardjo Tari Golek Ayun-Ayun merupakan tari klasik khas Yogyakarta, yang menceritakan seorang gadis tumbuh beranjak dewasa yang suka berias diri atau bersolek. Tari ini sudah ada sejak tahun 1976 yang diciptakan oleh seorang pakar tari klasik Yogyakarta yaitu KRT. Sasminta Mardawa. Tujuan dari tarian ini adalah untuk menyambut tamu kehormatan dan juga untuk mengisi acara-acara besar di kraton/ istana. Tarian ini biasanya ditarikan oleh dua penari wanita yang cantik dan lemah gemulai, tetapi bisa juga ditarikan lebih dari dua orang. Pengiring tarian ini adalah gamelan Jawa. 4. Tari Tortor Tautan tari Tortor Gambar Tari Tor- Tor iringan eksternal berupa rekaman musik. 17Modul Pembelajaran Jarak Jauh Tari Tor Tor merupakan sebuah tarian perayaan yang sudah ada sejakratusan tahun yang lalu. Tarian ini berasal dari Batak Toba, Sumatera tarian ini merupakan sebuah ritual acara seperti upacara kematian,kesembuhan, dan lain sebagainya. Sekarang fungsi tarian Tor Tor hanya sebagaihiburan baik dalam acara resmi pemerintahan, maupun acara-acara tari Tor Tor seirama dengan iringan Magondangi yang dimainkandengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, dan terompet Batak. Berdasarkan pengamatan Ananda terhadap gambar-gambar di atas, adaberapa jenis iringan yang digunakan dalam tari? Iringan tari adalah musik yangdigunakan dalam tarian. Bentuk iringan ada beberapa jenis antara lain, iringanyang terbentuk karena gerakan penari itu sendiri seperti menggunakan tepukanpada bagian tubuh penari, hentakan kaki pada lantai oleh penari, atau bunyi-bunyian lainnya yang dihasilkan dari kostum atau perhiasan yang digunakanpenari. Bentuk iringan tersebut termasuk jenis iringan internal. Contoh iringaninternal terdapat pada tari Saman, tari Kecak, tari Aluyen, dan lain-lain. Bentuk iringan tari yang dilakukan oleh orang lain bukan oleh penarinyasendiri, baik dengan kata-kata, nyanyian maupun dengan orkestrasi musik yanglebih lengkap merupakan jenis iringan eksternal. Iringan dapat menggunakanlagu melalui penyanyi, gamelan atau melalui musik rekaman. Iringan internal terbentuk karena gerakan atau nyanyian dari penari itu sendiri sedangkan iringan eksternal terbentuk karena bukan dari penarinya melainkan dari orang lain 18Seni Budaya Seni Tari Kelas VIIITabel Beberapa contoh iringan internal dan eksternal dalam tarian daerah diIndonesia sebagai Nama Tari Jenis Musik Pengiring1. Tari Tari Gambyong diiringi musik dari seperangkat gamelan danGambyong nyanyian/ tembang Jawa.eksternal2. Tari Zapin Tari Zapin biasanya diiringi oleh beberapa instrumen musik Arab tradisional dan lagu yang digunakan biasanya berjenis Samrah. Instrumennya terdiri dari biola, marwas dan gambus. eksternal3. Tari Remo Tari Remo diiringi dengan musik gamelan yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong eksternal4. Tari Saman Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka dan menghempaskan badan ke berbagai arah. internal.5. Tari Kecak Tari Kecak tidak diiringi dengan alat musik/gamelan, tetapi hanya diiringi dengan paduan bunyi yang dihasilkan dari mulut penari sekitar 70 - 100 orang pria.internal6. Tari Merak Tari Merak diringi seperangkat alat musik gamelan Sunda. eksternal7. Tari Rampai Tari Rampai diiringi dari olahan vokal maupun lagu yang disertai puji-pujian kepada Nabi Muhammad, serta suara tepukan-tepukan dari anggota badan penari. internal8. Tari Seudati Tari Seudati tidak diiringi alat musik, melainkan hanya dengan beberapa bunyi yang berasal dari tepukan tangan ke dada dan pinggul, hentakan kaki ke lantai, dan petikan jari.internal9. Tari Topeng Musik pengiring tari topeng Cirebon ini adalahCirebon menggunakan gamelan khas Cirebon.eksternal19Modul Pembelajaran Jarak Jauh LEMBAR KERJA 21. Apa saja jenis iringan tari tradisional? Jelaskan! …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………2. Beri contoh minimal 3 tiga macam tarian dan asal daerahnya yang mengunakan iringan internal! …………………………………………………………… …………………………………………………………… …………………………3. Beri contoh minimal 3 tiga macam tarian dan asal daerahnya yang mengunakan iringan eksternal! …………………………………………………………… …………………………………………………………… ………………………… 20Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII AKTIVITAS 3 MENENTUKAN JENIS IRINGAN TARI TRADISIONAL Ananda yang baik, sekarang Ananda akan menentukan iringan yang sesuai untuk tarian yang akan Ananda pelajari. Namun, sebelumnya silakan ananda amati beberapa iringan pada gambar atau tautan video tari berikut. 1. Tari Topeng Kelana Tautan Tari Topeng Cirebon Gambar Tari Topeng dari Cirebon, Jawa Barat menggunakan iringan eksternal berupa gamelan dan mrnggunakan properti topeng. Tarian topeng adalah tari tradisional asli Cirebon, Jawa Barat. Tarian ini memiliki keunikan yaitu adanya 5 lima jenis topeng yang mewakili watak manusia berbeda, seperti topeng panji, topeng samba, topeng rumyang, topeng tumenggung dan topeng kelana. Penari yang mengenakan topeng satu dan yang lain mempunyai karakter berbeda dan jalan cerita tersendiri. Pementasan tari topeng merupakan sarana hiburan sekaligus sarana menyampaikan pesan moral kepada masyarakat luas. Tari topeng diiringi oleh banyak alat musik yang saling mengisi. Suara- suara yang dihasilkan saling berpadu secara harmonis mengiringi penari dan membawa penonton dalam suasana pentas. Beberapa alat musik pengiring tarian topeng adalah • 1 Pangkon Saron • 1 Pangkon Bonang • 3 Gong yaitu Kiwul, Sabet, Telon 21Modul Pembelajaran Jarak Jauh • 1 Pangkon Titil • 1 Pangkon Kenong • Seperangkat Alat Kecrek • 1 Pangkon Jengglong • 1 Pangkon Ketuk • 2 Buah Kemanak • 1 Pangkon Klenang • Seperangkat Kendang, meliputi Ketiping, Kepyang, dan Gendung Untuk mengiringi pementasan tarian topeng, tidak hanya menggunakanalat musik, melainkan juga menggunakan iringan lagu, antara lain • Kembangsungsang untuk Topeng Panji • Kembangkapas untuk Topeng Samba • Rumyang untuk Topeng Rumyang • Tumenggung untuk Topeng Tumenggung • Gonjing untuk Topeng Kelana2. Tari Piring Tautan Tari Piring Gambar Tari Piring dari Minangkabau menggunakan iringan eksternal secara langsung dan mrnggunakan properti piring. Antara/Wahdi Septiawan Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan TariPiriang adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal darikota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan denganmenggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudiandiayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas darigenggaman tangan. Tari Piring merupakan sebuah simbol masyarakat 22Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII Minangkabau. Di dalam tari piring gerak dasarnya terdiri daripada langkah- langkah Silat Minangkabau atau Silek. Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan yang kemudian diayun dan diikuti oleh gerakan-gerakan tari yang cepat, dan diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan kemudian para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut Tarian ini diiringi oleh alat musik talempong dan saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan. Pakaian yang digunakan para penari pun haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan. Setelah Ananda mengamati gambar atau menyaksikan tautan Yuotube di atas, maka Ananda dapat menentukan jenis iringan pada tari-tarian berikut Silakan Ananda analisis gambar-gambar tarian berikut. Jawablah pertanyaan- pertanyaan dari Lembar Kerja 3!Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha A Michel Andika Putra C DGambar 2. 12 Beberapa macam tarian tradisional Indonesia23Modul Pembelajaran Jarak Jauh LEMBAR KERJA 31. Menurut pengamatan Ananda pada gambar di atas, gambar mana saja yang menggunakan iringan internal? Berupa apakah iringan tersebut? Apa nama dan berasal dari mana tarian-tarian tersebut? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………2. Menurut pengamatan Ananda, gambar mana saja yang menggunakan iringan eksternal? Berupa apakah iringan tersebut? Apa nama dan berasal dari mana tarian-tarian tersebut? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………… 24Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII DC. LATIHAN FORMATIF Silakan Ananda kerjakan soal-soal berikut dengan cermat dan benar! 1. Jelaskan karakteristik iringan tari tradisional! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 2. Sebutkan dua jenis respon gerak yang ditimbulkan oleh perbedaan penggunaan alat musik dalam iringan! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis iringan tari tradisional! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 4. Silakan Ananda Amati gambar tarian atau saksikan tautan Youtube berikut Tari Badui dari Sleman, Yogyakarta Gambar Tari Badui dari daerah Sleman, Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko Analisislah jenis iringan yang digunakan dalam tarian Badui tersebut! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 25Modul Pembelajaran Jarak Jauh ………………………………………………………………………………5. Amati gambar atau saksikan tautan youtube berikut ini. MjDnQrnpH263XQ&index=1 Tari Dayak Gambar Tari Burung Enggang dari Dayak Kenyah, Kalimantan Timur. Askari Analisislah jenis iringan dan alatnya apa saja yang digunakan dalam tarian tersebut! ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 26Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII E D. RANGKUMAN Berdasarkan materi yang telah Ananda pelajari, dapat disimpulkan bahwa iringan merupakan satu kesatuan utuh dengan tari. Iringan pada dasarnya terdiri dari iringan pentatonik berupa alat musik tradisional dan diatonik berupa alat musik modern. Perbedaan alat musik yang digunakan berpengaruh terhadap respon gerak dalam tarian. Ada respon gerak berlawanan dengan iringan dan ada respon gerak sesuai iringan. Respon gerak yang berlawanan dengan iringan adalah respon gerak yang dilakukan dengan gerakan dinamis dan penuh kekuatan, tetapi musik yang digunakan mengalir dan lembut. Sedangkan respon gerak yang sesuai dengan iringan adalah respon gerak yang dilakukan mengikuti dinamika iringan yang digunakan dalam tarian. Iringan tari dapat berasal dari dalam dirinya sendiri atau disebut dengan iringan internal dan dari luar dirinya disebut iringan eksternal. Dalam sebuah tarian dapat menggunakan iringan eksternal atau internal saja namun bisa juga menggunakan campuran antara kedua iringan tersebut. Mengenal iringan tari tradisional akan memunculkan sikap cinta budaya negeri sendiri yang kemudian akan turut melestarikan seni tradisional Indonesia. Mari kita jaga dan lestarikan kesenian tradisional sebagai kekayaan budaya Bangsa Indonesia. 27Modul Pembelajaran Jarak JauhF E. REFLEKSI Setelah Ananda melaksanakan kegiatan pembelajaran isilah kolom berikut sesuai dengan pendapat AnandaNama ……………………………………………Kelas ……………………………………………Tahun Pelajaran ……………………………………………Semester ……………………………………………Tanggal Pelaksanaan …………………………………………...No Pernyataan Ya Tidak1 Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh pada mata pelajaran Seni Budaya Seni Tari2 Saya memahami materi tentang karakteristik iringan, jenis-jenis iringan tari dan menentukan iringan tari3 Saya akan selalu bertanya apabila ada hal yang belum saya pahami tentang materi yang saya pelajari4 Saya selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu5 Saya senang mempelajari berbagai macam iringan tari tradisional Indonesia6 Saya selalu semangat dan berusaha untuk menciptakan suasana tenang dalam pembelajaran Seni Tari 28Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII GF. RUBRIK PENILAIAN/ KUNCI JAWABAN/ PEDOMAN PENSKORAN/ PENJELASAN JAWABAN KUNCI JAWABAN ULANGAN FORMATIF 1. Karakteristik iringan tari tradisional yaitu menggunakan iringan pentatonik yang bersumber pada alat musik tradisional dan iringan diatonik yang bersumber pada alat musik modern. 2. Ada 2 jenis respon gerak yang ditimbulkan oleh perbedaan dalam penggunaan alat iringan yaitu a. Respon gerak yang berlawanan dengan iringan yang dilakukan dengan gerakan dinamis dan penuh kekuatan, tetapi musik yang digunakan mengalir dan lembut. b. Respon gerak yang sesuai dengan iringan yang dilakukan mengikuti dinamika iringan yang digunakan dalam tarian. 3. Jenis-jenis iringan tari tradisional ada 2 yaitu a. Iringan tari internal yang terjadi karena gerakan-gerakan penari itu sendiri misalnya suara tepukan tangan ke tubuh, hentakan kaki ke lantai, serta bunyi-bunyi lain yang timbul disebabkan oleh pakaian atau perhiasan yang dikenakan penari. b. Iringan tari eksternal yang dilakukan oleh orang lain bukan oleh penari itu sendiri, baik dengan kata-kata, nyanyian maupun dengan iringan musik rekaman. 4. Jenis iringan yang digunakan dalam tarian Badui tersebut adalah musik campuran antara iringan internal berupa nyanyian para penari dan eksternal dari bunyi iringan rekaman musiknya. 5. Jenis iringan yang digunakan dalam tari Burung Enggang tersebut adalah iringan eksternal berupa alat musik tradisonal Kalimantan Timur. Alat yang digunakan antara lain kendang, saron, bonang, dan rebana. 29Modul Pembelajaran Jarak JauhRUBRIK PENILAIAN PENGETAHUANNo. Deskriptor SkorSoalKarakteristik iringan tari tradisional yaitu menggunakan Skor 4iringan pentatonik yang bersumber pada alat musik tradisionaldan iringan diatonik yang bersumber pada alat musik 1 Kata Kunci 1 • Pentatonik 1 • Musik tradisional 1 • Diatonik • Musik modernAda 2 jenis respon gerak yang ditimbulkan oleh perbedaan Skor 5dalam penggunaan alat iringanyaitua. Respon gerak yang berlawanan dengan iringan yang dilakukan dengan gerakan dinamis dan penuh kekuatan, tetapi musik yang digunakan mengalir dan lembut. b. Respon gerak yang sesuai dengan iringan yang dilakukan mengikuti dinamika iringan yang digunakan dalam kuncinya 1 1 • berlawanan dengan iringan • gerak dinamis 1 • musik lembut 1 • sesuai dengan iringan 1 • ikut dinamika iringan 30Seni Budaya Seni Tari Kelas VIIINo. Deskriptor SkorSoalJenis-jenis iringantari tradisional ada 2 yaitu Skor 6a Iringan tari internal yang terjadi karena gerakan-gerakan penari itu sendiri misalnya suara tepukan tangan ke tubuh, hentakan kaki ke lantai, serta bunyi-bunyi lain yang timbul disebabkan oleh pakaian atau perhiasan yang dikenakan penari. b Iringan tari eksternal yang dilakukan oleh orang lain bukan oleh penari itu sendiri, baik dengan kata-kata, nyanyian3 maupun dengan iringan musik kuncinya • iringan tari internal 1 • gerakan-gerakan penari itu sendiri 1 • contoh tepuk tangan atau nyanyian dari penari 1 1 • iringan tari eksternal 1 • bukan dari penari/ dari luar penari 1 • misalnya gamelan atau musik rekaman Skor 5Jenis iringan yang digunakan dalam tarian Badui tersebutadalah musik campuran antara iringan internal berupanyanyian para penari dan eksternal dari bunyi iringanmusiknya. Kata kuncinya 14 1 1 • musik campuran 1 • internal 1 • nyanyian para penari • eksternal • bunyi iringan musik rekaman31Modul Pembelajaran Jarak JauhNo. Deskriptor SkorSoalJenis iringan yang digunakan dalam tarian Burung Enggang Skor 5tersebut adalah iringan eksternal berupa alat musik tradisionalKalimantan Timur yang digunakan untuk mengiringi secaralangsung. Kata kuncinya 15 1 1 • iringan eksternal 1 • kendang 1 • bonang 25 • rebana • saron Jumlah skor maksimalKRITERIA PENSKORAN1. Setiap butir soal memiliki rentang skor 1-102. Total skor apabila semua jawaban benar adalah 253. Nilai Akhir = jumlah skor perolehan X 100 = 100 Skor maksimal 25 32Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII PEMBELAJARAN 2 36 AA. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah membaca deskripsi dan melihat gambar/ tayangan video tari pada beberapa tarian yang berbeda, Ananda dapat menganalisis fungsi iringan tari tradisional dengan benar. 2. Setelah mengkaji iringan tari pada beberapa gambar atau tayangan video, Ananda dapat membuat iringan tari sesuai tema tarian dengan tepat. 3. Setelah mengeksplorasi gerak tari yang menggunakan unsur pendukung tari dan iringan pada beberapa tarian yang berbeda melalui gambar atau video, Ananda dapat menarikan tari tradisional dengan menggunakan unsur pendukung tari sesuai iringan dengan benar. BB. PERAN GURU DAN ORANG TUA Peran guru 1. Memfasilitasi modul untuk dapat diakses dan dapat digunakan oleh Ananda dalam belajar baik luring atau daring. 2. Memberikan petunjuk kepada Ananda selama pembelajaran, agar materi dapat dipelajari dengan baik. 3. Membantu mengatasi kesulitan belajar Ananda baik dalam menggunakan modul maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran. 33Modul Pembelajaran Jarak Jauh B PERAN GURU DAN ORANG TUAPeran orang tua1. Mengingatkan dan membimbing Ananda untuk mempelajari Memotivasi Ananda untuk selalu mengerjakan lembar kerja pada setiap akhir aktivitas Membantu dan mendampingi Ananda dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan Mendorong Ananda untuk menyampaikan keluhan dan kesulitan dalam mempelajari modul kepada Mengingatkan Ananda untuk mengumpulkan tugas- tugas sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru. 34Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII CA. AKTIVITAS PEMBELAJARAN AKTIVITAS 1 MENGANALISIS FUNGSI IRINGAN TARI Mengapa Ananda perlu mempelajar iringan tari? Jika Ananda sudah memahami tentang iringan tari, maka Ananda akan lebih mudah dalam menentukan atau membuat tema tari sesuai yang diinginkan. Dengan iringan tari Ananda akan dapat mengeksplorasi gerak, membangun suasana dan memberi irama pada tari. Dalam tarian tradisional iringan yang digunakan cenderung memiliki sifat atau watak yang sama dengan sifat tariannya. Coba Ananda amati gambar atau saksikan tautan video berikut. 1. Tari Gambyong Pareanom Tautan Tari Gambyong Pareanom Gambar Tari Gambyong dari Jawa Tengah. Tari Gambyong adalah salah satu tarian tradisional Jawa yang berkembang di Jawa Tengah khususnya di daerah Surakarta. Pada awalnya tarian ini berfungsi sebagai ritual upacara pertanian untuk kesuburan padi. Dewi Sri yang diyakini sebagai dewi pertanian, dalam tarian ini digambarkan sebagai para penari yang sedang menari. Seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini sekarang digunakan untuk memeriahkan acara resepsi perkawinan dan menyambut tamu- tamu kehormatan atau kenegaraan. Tari Gambyong Pareanom disusun oleh Nyi Bei Minta Laras .pada tahun 1950 di Mangkunegaran. Pengiring tari gambyong adalah seperangkat gamelan 35Modul Pembelajaran Jarak JauhJawa yang iramanya mengalir lembut seiring dengan gerak tari Gambyong yanggemulai. Dalam pementasan tari gambyong, dapat menggunakan iringan gamelansecara langsung maupun rekaman. Instrumen yang digunakan adalah kempul,kendang, kenong, gong, gender dan lain – lain. instrumen yang sangat pentingdalam mengiringi tarian ini adalah kendang, karena gerakan dalam tarian ini harusdi selaraskan dengan suara kendang. Sehingga di butuhkan penabuh kendang yangmampu memadukan gerakan dan menyelaraskan dengan instrumen Tari Cokek Tautan Tari Cokek Gambar Tari Cokek dari Jakarta. Christy Rosana Tari Cokek merupakan tarian perpaduan antara tari tradisional Tiongkok,Sunda-Betawi, dan pencak silat yang diiringi oleh musik Gambang Kromong. TariCokek ada sejak abad ke-19, dibawa oleh pedagang Tiongkok bernama Tan SioKek. Dia sering mengadakan pesta di rumah sambil menyuguhkan permainanmusik khas Tiongkok dengan instrumen rebab dua dawai yang dipadukan denganalat musik tradisional Betawi, seperti suling, gong, dan kendang. Kata Cokek sendiri berasal dari Cukin yang artinya selendang. Salah satugerakan yang terlihat menjadi ciri utama Tari Cokek adalah gerakan majumundur, memutar, berjinjit, menggelengkan kepala, serta memainkan kelentikankedua tangan hingga berputar-putar seirama dengan alunan iringannya. Musik Gambang kromong. terdiri dari alat musik gambang, kromong,suling, gong, gendang, kecrek, dan sukong, tehyan, atau kongahyan. Hingga saatini, Tari Cokek masih kerap dipentaskan baik dalam acara-acara budaya maupundalam acara kemasyarakatan Betawi. 36Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII Setelah Ananda mengamati gambar/ video, maka Ananda dapat memahami bahwa iringan itu memiliki fungsi yang sangat penting dalam sebuah tarian. Iringan tari memiliki fungsi utama antara lain 1. Sebagai iringan gerakan tari. Musik dapat dibunyikan secara menghentak tetapi gerakan yang dilakukan mengalir dan lembut. 2. Sebagai ilustrasi. Iringan menggambarkan susana yang sedang terjadi dalam sebuah tarian. 3. Sebagai pembangun suasana. Iringan dapat membangun suasana yang ditampilkan sesuai dengan tujuan tarian. Fungsi iringan tari yang lain, yaitu 1. Menambah semarak dan dinamisnya tari. 2. Mengatur dan memberi tanda efektif gerak tari. 3. Pengendali dan pemberi tanda perubahan bentuk gerak. 4. Penuntun dan pemberi tanda awal dan akhir tari. LEMBAR KERJA 1 1. Mengapa sangat penting untuk mempelajari pengetahuan tentang iringan tari? ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… 2. Apa saja fungsi utama iringan tari? ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… 3. Bagaimana sifat iringan pada tari gambyong? ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… ……………………………………………………………………… 37Modul Pembelajaran Jarak Jauh AKTIVITAS 2 MEMBUAT IRINGAN TARI Setelah Ananda mempelajari tentang fungsi iringan tari, sekarang Anandaakan membuat iringan tari dengan ragam gerak tari tradisional. Coba Anandaamati kembali iringan dan gerak tari dalam video pada materi sebelumnya. Iringan tari dipilih berdasarkan pertimbangan ritmis, rasa, gaya, danbentuknya. Pada umumnya tari tradisional Indonesia selalu diiringi dengan musikdaerah setempat dengan gaya dan bentuk yang khas, yang serasi dengan geraktarian. Gerak dan ekspresi tarian sangat berhubungan erat. Tarian dengan gayaklasik, kerakyatan atau yang bersifat kedaerahan, memiliki karakter iringan musiksendiri yang lebih sesuai. Iringan tari dipilih dengan tujuan untuk menunjang tarian yang diiringi,baik itu secara ritmis maupun secara emosional. Maka sebuah iringan tari harusdapat menguatkan atau menegaskan makna dari tarian yang diiringi, agar selaluselaras, serasi, seimbang, dan seirama. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih iringan antara lain 1. tema atau judul tari 2. usia penari 3. kemampuan berkreasi para siswa 4. musik yang ada Beberapa lagu dapat digunakan untuk iringan tari antara lain1. Kicir-Kicir lagu daerah Jakarta2. Soleram lagu daerah Riau3. Manuk Dadali lagu daerah Jawa Barat4. Bungoung Jeumpa lagu daerah Aceh 38Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII Sekarang Ananda akan belajar menari tari tradisional. Amati dan tirukan beberapa ragam gerak tari tradisional Jawa pada gambar atau tautan Youtube berikut. Teknik Dasar Gerak Tari Tangan oleh Tantri Prabandari, GERAK DASAR TANGAN 1 239Modul Pembelajaran Jarak Jauh GERAK DASAR TANGAN345678 40Seni Budaya Seni Tari Kelas VIII Teknik Dasar Gerak Tari Tradisional Teknik Dasar Gerak Kaki oleh Tantri Prabandari, GERAK DASAR KAKI 12 3 441Modul Pembelajaran Jarak JauhGERAK DASAR KAKI5678 42AbncRc.tqoxba8ytd.pages.dev/185 tqoxba8ytd.pages.dev/73 tqoxba8ytd.pages.dev/276 tqoxba8ytd.pages.dev/580 tqoxba8ytd.pages.dev/141 tqoxba8ytd.pages.dev/127 tqoxba8ytd.pages.dev/317 tqoxba8ytd.pages.dev/359 kegiatan mengeksplorasi kreativitas seni di dalam tari disebut sebagai
![]()